🧠Menarik untuk Dicoba!
JunoDB adalah distributed key-value store yang dikembangkan oleh PayPal dan mampu menangani hingga sekitar 350 miliar permintaan per hari dengan ketersediaan enam sembilan (99,9999 %). Sistem ini dirancang untuk menjadi cache dan penyimpanan cepat bagi berbagai layanan inti PayPal.
Kenapa JunoDB Menarik?
- Arsitektur modern: JunoDB mendukung multi-threading sehingga dapat memanfaatkan multi-core secara optimal. Permintaan dari klien tidak langsung ke server penyimpanan, tetapi melalui lapisan proxy yang bertugas melakukan routing dan load balancing antar shard. Proksi ini juga mengetahui pemetaan shard sehingga beban dapat dibagi secara konsisten ke server yang tepat (How PayPal Serves 350 Billion Daily Requests with JunoDB).
- Sharding otomatis dan replikasi multi A-Z: Data dibagi ke dalam shard menggunakan consistent hashing. Shard direplikasi secara sinkron antar availability zone dalam satu region dan secara asynchronous antar region untuk memastikan toleransi kesalahan tinggi (JunoDB: PayPal Open Sources Key-Value Store Powering …).
- Keamanan tinggi: Transport menggunakan TLS dan data yang disimpan dienkripsi di disk, sehingga data aman saat transit maupun saat tersimpan (JunoDB: PayPal Open Sources Key-Value Store Powering …).
- Open source dan mudah dicoba: Kode sumber JunoDB tersedia di GitHub. Anda bisa menjalankannya secara lokal melalui Docker untuk melihat cara kerjanya sebelum menimbang penggunaan di produksi (JunoDB: PayPal Open Sources Key-Value Store Powering …).
Latar Belakang Dibangunnya JunoDB
PayPal memerlukan sistem penyimpanan yang mampu menangani volume dan latensi ekstrem. Sistem cache yang ada seperti Redis bersifat single-threaded sehingga kurang memanfaatkan multi-core. Untuk memenuhi kebutuhan concurrency, konsistensi, enkripsi, dan replikasi lintas data center, PayPal memilih membangun JunoDB sendiri.
Kasus Penggunaan
Beberapa use case JunoDB yang biasa ditemui:
- Caching data yang jarang berubah: Menyimpan preferensi pengguna, detail akun, atau hasil API untuk mengurangi beban database utama.
- Menerapkan idempotency: Menyimpan state operasi untuk memastikan permintaan yang sama tidak diproses dua kali, misalnya pembayaran yang diduplikasi.
- Latensi lintas region: Menjembatani latensi dengan menyediakan lapisan penyimpanan cepat saat data center utama mengalami delay.
Coba Sendiri
Karena bersifat open source, Anda bisa mencoba JunoDB di lingkungan lokal menggunakan Docker. Pastikan memahami konsep sharding, replikasi, dan konfigurasi keamanan sebelum menggunakannya di skala besar. Jika Anda sudah pernah menggunakan JunoDB dalam produksi, bagikan pengalaman Anda — tantangan yang dihadapi, manfaat yang dirasakan, atau tips implementasi! 🚀